Selong, LokalNews.id – Wakil Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moh. Edwin Hadiwijaya, menegaskan komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung pelaksanaan program BERANI II (Better Reproductive Health and Rights for All in Indonesia), khususnya dalam upaya pencegahan praktik sunat perempuan atau Female Genital Mutilation (FGM).
Komitmen ini disampaikan saat membuka dialog bersama para pemangku kepentingan terkait pencegahan FGM di Ruang Rapat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lotim, Rabu (23/7).
Menurut Edwin, praktik FGM masih ditemukan di sejumlah wilayah, seiring dengan tingginya angka kekerasan, perkawinan anak, hingga kematian ibu saat melahirkan di Indonesia, termasuk di Lombok Timur.
“Semua perangkat hukum sudah mendukung upaya pencegahan, tapi sosialisasi masih perlu diperkuat. Kita harus bergerak bersama, berkolaborasi, dan menyusun langkah konkret,” katanya.
Ia menekankan pentingnya rencana tindak lanjut berupa rumusan dan rekomendasi yang realistis serta bisa diimplementasikan sesuai kapasitas masing-masing pihak. Pemerintah, kata Edwin, siap menggunakan kewenangannya untuk mendukung langkah-langkah tersebut.
Edwin juga menyoroti pentingnya keberlanjutan gerakan melalui keterlibatan aktif organisasi perempuan dan pengawalan terus-menerus. Ia menambahkan, administrasi dan dokumentasi hasil pertemuan harus tertata dengan baik agar mudah ditelusuri dan dievaluasi.
Dialog tersebut melibatkan berbagai unsur, mulai dari birokrasi, tenaga kesehatan, tokoh agama, pendidik, organisasi perempuan, hingga LSM. Fokus pembahasan adalah penyamaan persepsi, baik dari sisi agama maupun kesehatan, untuk mendukung pencegahan praktik FGM, khususnya di desa Lendang Nangka (Masbagik) dan Aik Dewa (Pringgasela).
