Pendidikan

Pendidikan

Iklan

terkini

PT WBS Nusantara Diduga Maklon Kosmetik Mengandung Merkuri, Direktur "Saya Syok"

Jumat, 08 Agustus 2025, 08.48 WIB Last Updated 2025-08-11T02:14:20Z
Owner dan Direktur PT WBS Nusantara Group, Ali Nusantara dan Baiq Widia SR, jumpa pers dengan sejumlah wartawan di Selong. Dok: LN


Selong, LokalNews.id – Tren kosmetik di Indonesia terus meningkat, memunculkan beragam jenis skincare dan make up di pasaran. Salah satu solusi bagi mereka yang ingin memiliki merek kosmetik sendiri tanpa memiliki pabrik adalah jasa maklon.


Salah satu pelaku usaha di bidang ini adalah WBS Cosmetic, brand milik PT Widia Biuty Skin (WBS) Nusantara Group yang berlokasi di Desa Sapit, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Produk ini dibuat oleh perusahaan maklon PT Amanah Kosmetik Indonesia di Kota Makassar.


Di balik popularitas merek ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan sejumlah produk WBS mengandung merkuri, zat berbahaya bagi kesehatan. Salah satunya adalah WBS Cosmetic Body Lotion Booster Brightening.


Kepala BPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan, menjelaskan bahwa kandungan merkuri pada produk tersebut ditemukan dalam pengawasan post-market pada Maret 2025. Produk ini diketahui beredar di Makassar dan juga sampai ke NTB.


"Produk body lotion ini awalnya terdaftar di BPOM. Namun setelah pengujian, terbukti mengandung merkuri. Izin edarnya sudah kami cabut," ujar Yosef.


Yosef menambahkan, regulasi memang membolehkan pelaku usaha seperti PT WBS Nusantara Group memproduksi kosmetik melalui maklon pada industri yang memiliki sertifikat Cara Produksi Kosmetik yang Baik (CPKB). Namun, mereka tetap berkewajiban menarik produk bermasalah dari pasaran.


Produk bermasalah tersebut telah dimusnahkan. Yosef menilai PT WBS Nusantara Group kooperatif dalam menindaklanjuti temuan ini. "Mereka patuh, membantu menarik produk, dan melakukan pemusnahan sesuai prosedur," ujarnya.


Direktur PT WBS Nusantara Group, Ali Nusantara, mengaku terkejut dengan temuan tersebut. "Saya syok, apalagi ternyata mengandung bahan berbahaya. Kami langsung menarik produk sesuai prosedur BPOM, dan beberapa hari lalu sudah dimusnahkan," ungkapnya, dalam konferensi pers, Kamis (7/8), di Selong.


Ali menyebut, sebelumnya perusahaannya juga pernah tersandung kasus berbeda pada tahun lalu, yakni menjual parfum tanpa izin edar. Kasus itu dijadikan pelajaran hingga WBS kini mempekerjakan lebih dari 30 karyawan dan memberdayakan banyak ibu rumah tangga sebagai reseller.


Ia menegaskan, tidak semua produk WBS mengandung merkuri. Menurutnya, BPOM melakukan pemeriksaan setiap tiga bulan sekali. "Kalau ada pelanggan yang merasa dirugikan, silakan datang langsung ke kantor kami," kata Ali. (*)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • PT WBS Nusantara Diduga Maklon Kosmetik Mengandung Merkuri, Direktur "Saya Syok"

Terkini

Space disewakan