![]() |
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Bunda Sinta Agathia, audiensi dengan BBPOM Mataram, Selasa (6). dok/istimewa |
Mataram, LokalNews.id – Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram, Yosef, melakukan audiensi dengan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Bunda Sinta Agathia, dalam rangka memperkuat sinergi mendukung pengawasan obat dan makanan serta pemberdayaan masyarakat.
“Badan POM tidak dapat bekerja sendiri. Dengan struktur TP PKK hingga ke level Dasawisma, mereka adalah mitra strategis dalam menjamin ketersediaan obat dan makanan yang aman,” ujar Yosef.
Ia menambahkan, aspek strategis obat dan makanan sangat erat kaitannya dengan kesehatan, ekonomi, ketahanan nasional, dan daya saing bangsa—nilai-nilai yang sejalan dengan tujuan TP PKK.
Dalam pertemuan tersebut, Yosef juga menyampaikan program unggulan BPOM seperti Desa Pangan Aman, Sekolah dengan PJAS Aman, dan Pasar Aman Berbasis Komunitas, yang dapat dijalankan melalui pemberdayaan kader PKK untuk membantu menurunkan angka stunting di NTB.
Yosef turut memperkenalkan inovasi “Gemilang Pro UMKM”, program pendampingan berbasis kolaborasi lintas sektor untuk mempermudah akses perizinan, pembiayaan, dan promosi bagi UMKM.
“Kami juga memberikan insentif seperti pendampingan hingga izin edar, diskon 50% biaya pendaftaran, dan pengujian gratis. Izin edar BPOM kini mudah, terjangkau, dan terukur,” jelasnya.
Ketua TP PKK NTB, Bunda Sinta Agathia, menyambut baik program tersebut. Ia menilai banyak UMKM mengeluhkan proses perizinan BPOM yang dianggap sulit dan mahal.
“Dengan berbagai insentif ini, seharusnya izin edar menjadi lebih mudah dan murah. Kami siap bersinergi untuk menyosialisasikan program BPOM ke kabupaten/kota agar UMKM NTB bisa naik kelas,” tegasnya.
Bunda Sinta juga memberikan dukungan terhadap inovasi Gas Paman (Keluarga Sadar Pangan Aman), yang memanfaatkan pedagang sayur keliling sebagai agen edukasi keamanan pangan.
Dalam kesempatan ini, BBPOM Mataram dan TP PKK NTB sepakat memperpanjang nota kesepahaman hingga 25 Juni 2025. Kerja sama ini diharapkan menghasilkan program yang nyata dan berdampak bagi masyarakat.
“Kami ingin kehadiran BBPOM Mataram dirasakan langsung oleh masyarakat. Kolaborasi ini menjadi wujud komitmen kami mewujudkan NTB Makmur Mendunia menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Yosef. (*)