• Jelajahi

    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pendidikan

    Pendidikan

    Iklan

    terkini

    Cantik Tak Harus Putih, BBPOM & TP PKK Edukasi Pelaku Usaha Kosmetik di Lombok Timur

    Kamis, 28 Agustus 2025, 14.41 WIB Last Updated 2025-08-28T08:00:09Z
    Buda Sinta M. Iqbal, ajak pelaku usaha kosmetik di Lombok Timur komitmen hadirkan produk aman. Poto:www.lokalnews.id



    Selong, LokalNews.id – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram, menggelar penggalangan komitmen pelaku usaha kosmetik dan stakeholder di Lombok Timur, Kamis (28/8). Agenda ini mengusung tema “Kosmetik Aman, Bermutu, dan Berdaya Saing untuk Melindungi Generasi Emas Menuju NTB Makmur Mendunia”.

    Kegiatan dibuka Ketua TP PKK NTB, Bunda Sinta M. Iqbal. Turut hadir Ketua I TP PKK Lombok Timur, Hj. Sri Wardani, pelaku usaha kosmetik konvensional maupun online, reseller, kelinik kecantikan, serta perwakilan Dinas Kesehatan dan Dinas UMKM Lombok Timur.

    Dalam sambutannya, Bunda Sinta menyoroti maraknya penggunaan produk kecantikan di kalangan remaja. Menurutnya, perkembangan media sosial membuat generasi muda semakin cepat mengenal kosmetik.

    “Kalau dulu mulai pakai kosmetik saat SMA, sekarang sejak usia sangat muda sudah mulai mencoba. Itu bentuk mereka menyayangi diri, tapi harus diiringi edukasi yang tepat,” ujarnya.

    Bunda Sinta menekankan, cantik tidak harus identik dengan kulit putih atau tubuh langsing. “Cantik itu merawat diri, sehat, dan percaya diri. Jangan terjebak pada standar kecantikan luar negeri seperti Korea. Kalau salah pilih produk, justru berbahaya bagi kesehatan,” tambahnya.

    Sementara itu, Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan menjelaskan, industri kosmetik tumbuh pesat dan kini menjadi salah satu penggerak ekonomi. “Pada 2024, nilai perputaran ekonomi kosmetik hampir mencapai Rp120 triliun. Bahkan, 50 persen di antaranya tercatat di BPOM,” ungkapnya.

    Yosef menegaskan kosmetik bukan hanya milik perempuan. “Setiap hari kita pakai kosmetik, mulai dari sabun, sampo, pasta gigi, sampai deodoran. Dari lahir sampai akhir hayat pun tak lepas dari kosmetik,” jelasnya.

    Karena itu, Yosef mengingatkan pentingnya kesadaran konsumen untuk memilih produk yang aman. “Cek selalu kemasan, label, dan izin edar. Jangan tergiur janji instan yang justru berisiko karena bisa mengandung merkuri atau hidrokinon berbahaya. Unduh juga aplikasi BPOM Mobile agar mudah memastikan keaslian produk,” imbaunya.

    Yosef berharap, kegiatan ini bisa mendorong pelaku usaha lebih bertanggung jawab dalam memasarkan produk, sekaligus memperkuat edukasi kepada konsumen agar generasi emas NTB terlindungi. (ln)

    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • Cantik Tak Harus Putih, BBPOM & TP PKK Edukasi Pelaku Usaha Kosmetik di Lombok Timur

    Terkini

    Space disewakan