![]() |
Peresmian sentra Industri Kecil Menengah (IKM) porang pertama dan terbesar di NTB. (foto:pkp) |
Pringgabaya, LokalNews.id - Lombok Timur, kini resmi memiliki sentra Industri Kecil Menengah (IKM) porang pertama dan terbesar di Nusa Tenggara Barat. Peresmian yang digelar di Pringgabaya, Kamis (14/8), menjadi langkah strategis Pemkab Lombok Timur untuk mengoptimalkan potensi komoditas porang sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan perekonomian daerah.
Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, menyebut porang yang dulu dianggap tanaman liar kini menjelma menjadi komoditas bernilai tinggi. “Satu kilogram umbi porang bisa menghasilkan sekitar Rp 100 ribu. Dengan berat rata-rata satu umbi tujuh kilogram, potensi penghasilan petani sangat signifikan,” jelasnya.
Pabrik pengolahan porang ini memiliki kapasitas produksi 50–80 ton per hari, sehingga ketersediaan bahan baku menjadi fokus utama. Pemkab Lombok Timur menggandeng kelompok tani, akademisi, hingga pemerintah pusat untuk memastikan pasokan dan penyediaan bibit.
“Umbi kecil bisa ditanam dan dipanen dalam waktu 8–9 bulan,” ujar Bupati.
Kadis Perindustrian Lombok Timur, Muhammad Azlan, menuturkan pemilihan lokasi di Lombok Timur didasari potensi daerah yang besar. Sentra IKM porang yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD ini dilengkapi fasilitas modern seperti mesin pengering, laboratorium, dan peralatan produksi lainnya.
Azlan menambahkan, sentra ini tidak hanya membantu petani mengolah hasil panen, tetapi juga mengoptimalkan aset milik daerah. “Prinsip pelayanan kami adalah pelayanan Smart,” katanya.
Acara peresmian turut dihadiri Kepala Bappeda Provinsi NTB, Sekda, Ketua DPRD, jajaran kadis se-NTB, forkopimda, pimpinan BUMN dan BUMD, komunitas petani porang, hingga pelaku IKM pengolah porang.
Dengan kehadiran sentra ini, pemerintah berharap porang menjadi motor penggerak ekonomi baru bagi Lombok Timur dan membawa kesejahteraan bagi para petaninya. (ln)