LokalNews.id – Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menyampaikan fakta mengejutkan bahwa Indonesia kini menempati posisi kedua tertinggi di dunia dalam jumlah kasus Tuberkulosis (TBC), menggeser posisi China.
“Posisi ini sebelumnya ditempati oleh China. Namun mereka berhasil menurunkan angka kasus secara signifikan,” kata Prof. Dante saat memberi kuliah umum dalam rangka Dies Natalis ke-71 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Universitas Khairun, Ternate, Selasa (30/7).
Situasi ini mendorong pemerintah untuk menggencarkan strategi percepatan atau quick win dalam penanganan TBC. Strategi ini mencakup deteksi dini, peningkatan pelaporan kasus (notifikasi), dan pengobatan menyeluruh. Target utamanya adalah menurunkan separuh angka kasus nasional TBC pada 2030.
“Kita menargetkan penurunan 50 persen kasus TBC. Pemerintah optimistis target ini bisa tercapai melalui sinergi lintas sektor,” ujar Prof. Dante.
Kolaborasi menjadi kunci dalam strategi ini. Pemerintah pusat menggandeng pemerintah daerah dan institusi pendidikan seperti FKUI untuk memperkuat layanan dan edukasi masyarakat.
Saat meninjau layanan di Puskesmas Kota Ternate, Rabu (31/7), Prof. Dante kembali menekankan pentingnya deteksi aktif (active case finding). Dalam salah satu skrining menggunakan alat X-Ray, dari 49 orang diperiksa, ditemukan 3 kasus TBC.
“Bayangkan jika tidak terdeteksi. Mereka bisa menularkan ke keluarga dan lingkungan sekitar,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi pencegahan penularan di lingkup rumah tangga.
“Kita ingin memutus mata rantai penularan di keluarga. Karena banyak yang tidak sadar, satu anggota keluarga bisa menularkan ke yang lain,” ujarnya.
Kegiatan skrining TBC gratis ini merupakan bagian dari dukungan terhadap Program Quick Win Presiden Prabowo Subianto dalam transformasi sistem layanan kesehatan nasional. Sekaligus bagian dari pengabdian masyarakat FKUI.
Prof. Dante menyebut bahwa wilayah endemis seperti Maluku Utara, khususnya Kota Ternate, menjadi fokus dalam upaya percepatan ini. Pasalnya, data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 50 persen kasus TBC di Provinsi Maluku Utara berasal dari Kota Ternate.
“Kita harus bergerak sekarang agar target 2030 tercapai. Bahkan lebih jauh lagi, kita ingin Indonesia bebas TBC,” pungkasnya. (*)