 |
| Bupati Lotim H. Haerul Warisin. Foto/istimewa |
lokalnews.id – Penerapan sistem digital dalam pengelolaan pendapatan mulai menunjukkan dampak signifikan bagi keuangan daerah Lombok Timur (Lotim). Hingga akhir November 2025, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten ini telah menembus angka 90 persen dan diyakini terus meningkat hingga akhir tahun.
Bupati Lotim H. Haerul Warisin optimistis target PAD 2025 dapat tercapai penuh, seiring konsistensi digitalisasi yang diterapkan dalam sistem penarikan pajak dan retribusi daerah. Menurutnya, capaian tersebut menjadi indikator keberhasilan transformasi digital yang dilakukan pemerintah daerah.
“Ini salah satu bukti bahwa digitalisasi penarikan PAD berjalan efektif,” kata Warisin, Rabu (3/12).
Ia menjelaskan, pada 2023 lalu penarikan PAD masih dilakukan secara manual dengan realisasi hanya sekitar 60 persen. Penerapan sistem digital pada 2024 meningkatkan capaian menjadi 80,1 persen. Tahun ini, dengan sisa waktu satu bulan, Pemkab Lotim menargetkan capaian 98 hingga 100 persen.
Warisin menegaskan akan melakukan evaluasi terhadap kepala OPD terkait apabila target PAD tidak tercapai. “Saya sudah kontrak, target harus 100 persen,” tegasnya.
Sementara itu, Sekda Lotim, M. Juaini Taofik menyebutkan hingga 30 November realisasi PAD telah mencapai lebih dari Rp468 miliar dari target Rp523 miliar. Ia memperkirakan angka tersebut akan terus bertambah hingga akhir Desember.
“Minimal bisa mencapai 98 persen,” ujarnya.
Juaini menambahkan, tren pembayaran pajak dan retribusi biasanya meningkat menjelang tutup tahun.
Selain itu, keberhasilan digitalisasi juga mengantarkan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Lombok Timur meraih juara satu tingkat nasional, berkat inovasi sembilan aplikasi layanan pembayaran PAD yang dikembangkan Bapenda Lotim. (ln)
