![]() |
Tunda Bayar Iron-Edwin Dinilai Lebih Baik dari Utang Era Sukma. dok/LN |
Selong, LokalNews.id — Ketua DPD II Partai Golkar Lombok Timur, H. Lalu Hasan Rahman, menilai kebijakan pembangunan dengan skema tunda bayar yang diterapkan Bupati H. Haerul Warisin dan Wakil Bupati H. Moh. Edwin Hadiwijaya merupakan langkah strategis yang lebih sehat dan menghindari ketergantungan pada pinjaman berbunga.
“Saya pikir ini lebih sehat, dibandingkan dengan zaman Sukma (Sukiman-Rumaksi). Skema tunda bayar ini seperti meminjam tanpa bunga,” ujar Lalu Hasan kepada wartawan, Jumat (13/6).
Menurutnya, mekanisme ini tetap mengacu pada struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dengan pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai perjanjian yang telah disepakati bersama pihak ketiga.
“Dalam perjanjiannya sudah jelas, tahun pertama dibayar sekian, tahun berikutnya sekian, dan seterusnya. Ini bukan utang dalam pengertian formal karena tidak ada bunga. Jadi tidak melanggar komitmen Iron-Edwin yang tidak ingin berutang,” jelasnya.
Lalu Hasan menambahkan, sistem ini hanya bisa dijalankan oleh kontraktor atau pihak ketiga yang benar-benar memiliki kekuatan modal dan komitmen membangun daerah.
“Ini juga bisa jadi amal ibadah bagi pengusaha yang mau membantu percepatan pembangunan daerah melalui skema tunda bayar. Mereka harus benar-benar berduit dan tidak sekadar hitung-hitungan untung-rugi,” tandasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa sistem ini jauh berbeda dengan skema pinjaman di era sebelumnya yang melibatkan bunga dan menimbulkan beban keuangan jangka panjang.
“Kalau dulu hutang percepatannya lain, bunganya juga ada. Kalau ini kan tidak,” pungkasnya.
Skema tunda bayar sendiri menjadi salah satu alternatif percepatan pembangunan infrastruktur tanpa membebani fiskal daerah dengan utang berbunga tinggi. (*)