 |
| Juru Bicara Fraksi Golkar, Zihad Akbar Karyadi. Dok:LN |
Selong, LokalNews.id – Fraksi Golkar DPRD Lombok Timur (Lotim) mendorong isu pengelolaan lingkungan masuk sebagai program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Timur 2025–2029.
Desakan itu disampaikan Juru Bicara Fraksi Golkar, Zihad Akbar Karyadi, dalam rapat paripurna XIV masa sidang III, Senin (21/7). “Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan harus menjadi agenda prioritas, bukan hanya retorika di atas kertas,” tegasnya.
Lotim saat ini menghadapi tekanan ekologis yang kian nyata. Di kawasan pesisir selatan seperti Pantai Pink, Ekas, Labuhan Haji, hingga Rambang, pertumbuhan pariwisata dan bisnis berlangsung tanpa kendali.
Laut tercemar, sampah menggunung, terumbu karang rusak—fenomena yang berbanding terbalik dengan citra wisata bahari yang selama ini dijual.
Di kawasan pegunungan, situasi tak kalah genting. Hutan-hutan di Sembalun, Peringgabaya, Sambelia, hingga Jerowaru terus tergerus akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan skala besar. Risiko ekologisnya tak bisa lagi diabaikan: banjir, longsor, hingga ancaman kekeringan.
Golkar menilai, pengelolaan lingkungan harus menjadi arus utama dalam kebijakan pembangunan. Menurut Zihad, program pelestarian alam, pengelolaan sampah, hingga mitigasi bencana harus diintegrasikan ke seluruh sektor pembangunan.
Di samping itu, mekanisme partisipasi publik perlu diperkuat agar masyarakat terlibat aktif dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan.
“Kami mendesak agar partisipasi masyarakat dihidupkan secara efektif dan transparan. Tanpa itu, pengelolaan lingkungan hanya akan jadi formalitas,” kata Zihad.
Desakan ini menjadi sorotan penting di tengah tantangan Lotim mengelola pertumbuhan ekonomi, investasi, dan ekologi yang kian beririsan. Jika diabaikan, kerusakan lingkungan dikhawatirkan akan menjadi krisis yang tak bisa lagi dibendung. (*)
