![]() |
| Kunjungan kerja Bupati, didampingi oleh jajaran Dinas PUPR Lombok Timur dan BPBD. Foto/istimewa |
Labuhan Haji, LokalNews.id – Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Haerul Warisin, menilai progres pembangunan instalasi Pengelolaan Limbah Tinja (IPLT) lamban. Saat ini, baru mencapai 43 persen.
Warisin menegaskan,proyek IPLT yang terintegrasi dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ini sangat krusial bagi Lombok Timur, mengingat status kabupaten ini sebagai daerah dengan penduduk terbanyak di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kondisi tersebut, juga berarti Lotim menjadi penyumbang limbah tinja terbesar di provinsi tersebut. IPLT ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah tinja.
"Tujuannya pembangunan IPLT ini adalah untuk mewujudkan lingkungan Kabupaten Lombok Timur yang lebih sehat, bersih, dan nyaman," ujar Warisin, saya mengunjungi lokasi pembangunan di Ijobalit, Kecamatan Labuhan Haji, Rabu (15/10).
Namun, dalam peninjauannya, Bupati Haerul Warisin menemukan fakta bahwa laju pembangunan belum memenuhi harapan. Keterlambatan ini dikhawatirkan dapat berdampak pada target penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Merespon kondisi ini, Bupati secara tegas memerintahkan Dinas PUPR untuk segera mengambil langkah strategis. Perintah tersebut mencakup penambahan jumlah tenaga kerja dan penggunaan peralatan yang lebih efisien untuk mengejar ketertinggalan.
Pembangunan IPLT ini didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp10 miliar, yang telah dialokasikan khusus untuk pengerjaan fisik instalasi.
Dengan adanya intervensi dan pengawasan langsung dari Bupati, diharapkan proyek strategis ini dapat segera diselesaikan sesuai target. Dengan demikian, manfaatnya bagi peningkatan kesehatan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat Lombok Timur dapat segera dirasakan. (*)

