![]() |
| Visitasi untuk akreditasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lombok Timur. Foto/istimewa |
lokalnews.id — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Lombok Timur (Lotim) akhirnya kembali diuji setelah tujuh tahun tak memiliki akreditasi. Pada Senin (24/11), dua asesor dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI tiba di Selong untuk melakukan visitasi—tahap yang menentukan apakah lembaga ini bisa keluar dari masa “mati suri” administrasinya.
Asesor yang diturunkan adalah Nelwati, (Pustakawan Ahli Utama) dan Drs. Budi Kurniawan (Pustakawan Ahli Madya). Keduanya bertugas memvalidasi seluruh dokumen akreditasi yang sudah diajukan DPK Lotim sejak September 2025. Proses ini menyangkut tata kelola, layanan, hingga kelayakan infrastruktur.
Visitasi dibuka oleh Direktur Standardisasi Akreditasi Perpusnas RI, Made Ayu Wiriyati. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas upaya DPK Lotim yang dianggap mulai kembali menata diri setelah bertahun-tahun tidak tersentuh penilaian formal.
“Terima kasih kepada Bapak Dr. H. Mugni, yang telah menggerakkan potensi yang ada. Akreditasi ini sangat penting, bukan hanya sebagai formalitas, tapi sebagai alat ukur layanan kepada masyarakat,” kata Made Ayu.
Visitasi ini menjadi penentu apakah DPK Lotim bisa menargetkan akreditasi yang lebih baik dari periode sebelumnya—atau justru harus kembali membenahi banyak hal sebelum diverifikasi ulang. (ln)


