![]() |
Mediasi berlangsung di ruang rapat utama 1 kantor bupati Lombok Timur. Dok/pkp |
Selong, LokalNews.id — Upaya menjaga stabilitas sosial dan ketertiban masyarakat terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, termasuk dalam menghadapi persoalan di tingkat akar rumput. Wakil Bupati Lombok Timur H. Moh. Edwin Hadiwijaya memfasilitasi pertemuan antara dua kelompok pengurus masjid yang bersilang pendapat di Desa Bagik Payung Timur, Kecamatan Suralaga.
Pertemuan digelar di Ruang Rapat Utama (Rupatama) I Kantor Bupati, Rabu (28/5), dengan menghadirkan berbagai pihak terkait, mulai dari Kepala Kemenag Lombok Timur, Dinas PMD, Kesbangpoldagri, Bale Mediasi, hingga perwakilan MUI, FKUB, dan FPK. Turut hadir pula Kepala Desa Bagik Payung Timur, Camat Suralaga, serta tokoh masyarakat dari dua dusun yang terlibat konflik—Praida dan Praida Selatan.
Perselisihan bermula dari beroperasinya Masjid Al-Muhajirin di Dusun Praida yang menyebabkan berkurangnya jamaah Masjid Jami’ Baitul Izzati di Dusun Praida Selatan. Selain persoalan peralihan jamaah, status perizinan masjid baru itu juga dipertanyakan.
"Persoalan ini perlu diselesaikan secepatnya agar tidak berdampak lebih luas terhadap ketertiban dan keamanan masyarakat," ujar Wabup Edwin dalam arahannya.
Ia menekankan pentingnya musyawarah dan hati yang lapang dalam menyelesaikan persoalan keumatan.
Diskusi berlangsung cukup dinamis, hingga akhirnya menghasilkan kesepakatan damai yang disebut sebagai "Jum’at Perpisahan". Dalam kesepakatan tersebut, pengurus dan jamaah Masjid Al-Muhajirin akan melakukan dua kali salat di Masjid Jami’ Baitul Izzati: salat Iduladha pada Jumat, 6 Juni 2025, yang dijadwalkan dihadiri oleh Wakil Bupati, serta salat Jumat yang akan dihadiri oleh Kepala Kemenag Lotim.
Masjid Jami’ Baitul Izzati dan Masjid Al-Muhajirin berjarak hanya 500 meter. Masing-masing berada di wilayah dengan jumlah penduduk yang dinilai cukup untuk berdirinya tempat ibadah. Masjid Jami’ Baitul Izzati berada di wilayah dengan 140 kepala keluarga, sedangkan Masjid Al-Muhajirin di lingkungan dengan 220 kepala keluarga.
Wabup berharap kesepakatan ini menjadi titik temu yang menjamin umat dapat beribadah dengan damai. “Kita harapkan masyarakat bisa menjaga ukhuwah dengan semangat kebersamaan,” tegasnya. (*)