 |
| Lotim luncurkan sekolah lansia sehat ceria, dorong lansia tetap produktif dan bermartabat. Dok/LN |
Selong, LokalNews.id - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Pemkab Lotim), kembali menghadirkan inovasi ramah lansia melalui peluncuran Sekolah Lansia Sehat Ceria di Desa Bagik Payung Selatan, Rabu (9/7). Program ini diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) sebagai bagian dari upaya menciptakan lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat (Smart).
Mengusung tema “Akademi Tingkat Akhir, Sehat Berdaya dan Bahagia Hingga Akhir,” kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Lotim, H. Moh. Edwin Hadiwijaya di Ballroom Kantor Bupati. Turut hadir perwakilan BKKBN NTB, kepala puskesmas, camat, organisasi perempuan, serta para relawan dari Sharing Happiness dan Cahaya untuk Negeri.
Wakil Bupati Edwin menyampaikan apresiasi atas kontribusi para relawan dan berharap program ini bisa diperluas.
“Kalau hanya mengandalkan PAD, tentu tidak semua program bisa maksimal. Karenanya, sinergi dengan relawan sangat penting. Jika sukses di Suralaga, akan kita replikasi ke kecamatan lain,” ujarnya.
Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Lalu Makripuddin, menegaskan pentingnya pembelajaran yang ramah lansia. “Tidak boleh lebih dari satu jam per sesi agar tetap nyaman dan efektif,” jelasnya. Menurutnya, sekolah lansia ini bukan hanya tempat belajar, tapi juga ruang pemberdayaan.
Peluncuran program juga diisi dengan penyerahan bantuan sembako secara simbolis kepada para peserta lansia sebagai bentuk dukungan kesejahteraan.
Sekolah Lansia Sehat Ceria merupakan kelanjutan dari program Bina Keluarga Lansia (BKL) dan lanjutan dari Sekolah Lansia Standar 1 (S1) yang telah di-launching di 21 kecamatan sejak Mei 2024.
Tahun ini, peserta mulai memasuki tahap Standar 2 (S2), dengan syarat telah memiliki hasil karya kerajinan tangan sebagai bukti produktivitas.
Program S2 dimulai Juli 2025, mencakup edukasi, pemeriksaan kesehatan rutin, pemberian gizi, senam sehat, hingga siraman rohani. Harapannya, lansia Lombok Timur tak hanya sehat secara fisik, tapi juga berdaya dan bermartabat hingga akhir hayat. (*)
