 |
| UPT Peralatan PUPR Lombok Timur, berlokasi di Sukamulia Timur, Kecamatan Sukamulia. Dok/LN |
Selong, LokalNews.id – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Peralatan Dinas PUPR Lombok Timur tengah menjalani Pemeriksaan Khusus (Riksus) oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Pemeriksaan ini dilakukan menyusul adanya laporan masyarakat terkait kinerja unit tersebut dalam menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Plt Inspektur Inspektorat Lombok Timur, Hambali, menjelaskan bahwa Riksus ini tidak menyasar dugaan kebocoran anggaran. “Hanya terkait kinerja, karena PAD dinilai belum maksimal. Tidak ada indikasi kerugian negara,” kata Hambali, Selasa (8/7).
Tim Irbansus pun telah diterjunkan untuk mengumpulkan data dan fakta pendukung di lapangan. Salah satu sorotan mengarah pada rendahnya penyetoran retribusi, meski UPT tersebut mengelola sejumlah aset alat berat seperti ekskavator, stum roller, mobil derek, hingga truk crane.
Berdasarkan Perda No. 6 Tahun 2023, tarif sewa alat berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp1,5 juta per hari. Namun, Kepala Dinas PUPR Lombok Timur, Achmad Dewanto Hadi, menyebut sebagian besar alat sudah berusia lebih dari 30 tahun dan tidak lagi optimal.
“Target PAD dari UPT ini kecil, hanya Rp50 juta, karena kemampuan alat memang terbatas,” ujarnya.
Dewanto Hadi menyambut baik Riksus yang dilakukan APIP dan berharap hasilnya dapat menjadi masukan untuk perbaikan kinerja ke depan. (*)
