![]() |
Lombok Timur Targetkan 11.868 Orang Tua Asuh Cegah Stunting pada 2025. Dok: LN |
Selong, LokalNews.id – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menargetkan 11.868 orang tua asuh dalam program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) tahun 2025. Program ini merupakan bagian dari upaya percepatan penurunan angka stunting melalui kolaborasi lintas sektor.
Target tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi GENTING Tingkat Kabupaten Lombok Timur yang digelar di Pendopo Bupati pada Kamis, 31 Juli 2025. Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, selaku Ketua Tim Percepatan Pencegahan Penurunan Stunting (TP3S), hadir langsung dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Edwin memaparkan bahwa berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Lombok Timur menunjukkan tren fluktuatif selama periode 2021–2024. Pada tahun 2024, angka stunting tercatat sebesar 33 persen. Sementara itu, data keluarga berisiko stunting (KRS) mengalami penurunan menjadi 19,39 persen.
“Kami mengajak seluruh pihak, dari kabupaten hingga desa, untuk meningkatkan konvergensi dan kolaborasi. Peran camat dan kepala desa sebagai garda terdepan sangat krusial,” kata Edwin.
Ia juga meminta seluruh elemen dalam TP3S untuk menyusun perencanaan yang matang dan bekerja secara efektif dan efisien.
Sasaran program GENTING di Lombok Timur mencakup 24.551 keluarga berisiko stunting, yang terdiri dari calon pengantin, ibu hamil, ibu pascapersalinan, dan balita. Dari jumlah tersebut, ditargetkan 11.868 mendapat pendampingan orang tua asuh pada tahun 2025.
Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Lalu Makripuddin, dalam kesempatan yang sama menyebut NTB memiliki target 38.000 orang tua asuh. Ia mengingatkan pentingnya pencegahan stunting sejak dini, termasuk melalui pengendalian pernikahan usia anak.
Selain rapat koordinasi, acara juga dirangkaikan dengan pengukuhan Forum Generasi Berencana (GENRE) Kabupaten Lombok Timur oleh Bunda GENRE, Hj. Ra’yal Ain Warisin. Wakil Bupati juga menyerahkan bantuan nutrisi dan non-nutrisi kepada KRS serta menyaksikan penandatanganan komitmen bersama pencegahan stunting.
Kegiatan ini dihadiri Ketua TP PKK, Ketua GOW, Ketua DWP, Forkopimda, para kepala OPD, serta organisasi masyarakat. Kolaborasi multipihak ini diharapkan dapat mendorong penurunan angka stunting secara signifikan dan berkelanjutan. (*)