• Jelajahi

    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pendidikan

    Pendidikan

    Iklan

    terkini

    MTQ Pringgabaya: Bukan Sekadar Lomba, tapi Ibadah dan Ajang Menempa Generasi Qurani

    Kamis, 13 November 2025, 05.22 WIB Last Updated 2025-11-12T21:22:17Z
    Wakil Bupati Lombok Timur, membuka acara MT! Di Pringgabaya. Foto/istimewa


    Pringgabaya, lokalnews.id – Setelah vakum tiga tahun, Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) kembali menggema di Pringgabaya. Rabu (12/11), Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, secara resmi membuka MTQ ke-31 tingkat kecamatan di Masjid Besar Jami’ul Khair. Antusiasme warga tampak tinggi, suasana yang mencerminkan kerinduan masyarakat terhadap ajang keagamaan ini.


    Dalam sambutannya, Edwin menegaskan bahwa MTQ tak sekadar perlombaan rutin, tetapi ruang pembentukan karakter dan spiritualitas. 


    “Yang utama adalah nilai ibadah dan pahala di dalamnya. MTQ juga mempererat silaturahmi antara pesantren, peserta, dan masyarakat,” ujarnya.


    Ia menautkan semangat MTQ dengan visi daerah SMART, terutama dalam aspek religius. Wabup juga meminta para peserta untuk menjunjung tinggi sportivitas. 


    “Nilai-nilai kejujuran dan disiplin akan jadi kekuatan ketika nanti meraih juara,” katanya.


    Edwin turut menyoroti pentingnya objektivitas dewan hakam (juri). Ia meminta agar penilaian tidak terpengaruh kepentingan pribadi.


     “Kalau ada juri yang santrinya ikut lomba, sebaiknya tidak dilibatkan. Ini demi menjaga keadilan,” tegasnya.


    Lombok Timur saat ini menempati posisi ketujuh pada MTQ tingkat provinsi tahun 2024. Edwin memasang target ambisius: tiga besar di 2026 dan Juara Umum di 2028.


    “Seleksi harus lebih ketat. Banyak potensi qari dan qariah muda dari Lombok Timur yang perlu diasah,” ujarnya.


    Selain soal kompetisi, Wabup menilai kunci keberhasilan program terletak pada kolaborasi lintas level pemerintahan. 


    “Sinergi antara kecamatan, desa, dan stakeholder harus diperkuat. Pemerintah pusat pun mendorong model kerja kolaboratif seperti ini,” tambahnya.


    Camat Pringgabaya, Liza Sugiartini, mengapresiasi kerja cepat panitia yang hanya punya tiga hari persiapan. Ia juga menyinggung tantangan zaman digital yang menggeser nilai-nilai religius. 


    “Kalau hidup tidak berpedoman pada Al-Qur’an, kita akan mudah terseret arus media sosial,” ujarnya.


    Bagi Liza, MTQ bukan sekadar agenda tahunan, tapi momen untuk meneguhkan kembali Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sekaligus memperkuat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.


    Acara ini dihadiri jajaran DPRD, Forkopimcam, Kepala KUA, para tuan guru, tokoh agama, dan peserta dari berbagai desa di Pringgabaya. (ln)


    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • MTQ Pringgabaya: Bukan Sekadar Lomba, tapi Ibadah dan Ajang Menempa Generasi Qurani

    Terkini

    Space disewakan