Pendidikan

Pendidikan

Iklan

terkini

Remaja NTB Diarahkan Jadi Role Model Lewat Genre Summit Hamzanwadi 2025

Minggu, 15 Juni 2025, 06.18 WIB Last Updated 2025-06-15T22:20:44Z
Kegiatan edukatif dan inspiratif yang menyentuh akar persoalan remaja masa kini.dok/istimewa


Solong, LokalNews.id - Alih-alih sekadar jadi ajang kumpul, Genre Summit Hamzanwadi 2025 berubah menjadi ruang penting pencarian arah bagi ratusan remaja Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekitar 230 remaja dari berbagai kabupaten/kota berkumpul di Universitas Hamzanwadi, Lombok Timur, pada 14–15 Juni 2025 untuk mengikuti rangkaian kegiatan edukatif dan inspiratif yang menyentuh akar persoalan remaja masa kini.


Diselenggarakan oleh Generasi Berencana (GenRe), agenda dua hari ini tidak hanya bicara soal semangat muda, tapi juga realitas yang dihadapi generasi itu dari ancaman pernikahan usia anak, penyalahgunaan narkoba, hingga krisis literasi kesehatan reproduksi.


“Genre Summit ini hadir sebagai solusi untuk mengedukasi dan membina semua remaja di NTB,” ujar Ketua Panitia, Era Fazhira.


Menurutnya, acara ini lebih dari sekadar pertemuan, melainkan panggung awal pembentukan remaja tangguh, sehat, dan berdaya saing di tengah dunia yang makin kompleks.


Tak kurang dari BKKBN—yang kini dikenal sebagai Kemluk Bangga—hingga Densus 88 turut hadir sebagai pemateri, membuktikan bahwa acara ini dirancang serius dan interdisipliner. Materi yang dibawakan beragam, mulai dari pencegahan ekstremisme dan penyalahgunaan narkoba hingga penguatan kesadaran kesehatan reproduksi oleh para dokter ahli.


“Output kegiatan ini jelas: kami ingin menanamkan nilai-nilai SATU kepada para peserta,” kata Era.


SATU adalah singkatan dari Sehat, Aktif, Tangguh, dan Unggul. Empat kata kunci ini dijabarkan sebagai kompas moral sekaligus mental yang diharapkan menjiwai sikap dan tindakan peserta setelah acara berakhir.


Dengan latar belakang peserta yang datang dari penjuru NTB, Genre Summit tak hanya menciptakan ruang diskusi tetapi juga mempertemukan keberagaman perspektif remaja dari wilayah pesisir, kota, hingga desa. Hal ini menjadi kekuatan tersendiri dalam membangun jejaring dan solidaritas lintas daerah.


Bagi sebagian peserta, forum ini menjadi pengalaman pertama keluar dari daerah asal mereka. “Saya baru pertama kali ikut kegiatan seperti ini, seru dan banyak belajar,” ungkap salah satu peserta dari Dompu.


Di tengah tantangan zaman yang menggerus nilai-nilai kolektivitas, kegiatan ini menjadi bukti bahwa remaja masih punya semangat untuk berubah—asal diberi ruang yang tepat.


Genre Summit Hamzanwadi 2025 menunjukkan bahwa upaya pembinaan remaja tak bisa lagi bersifat sporadis. Diperlukan gerakan sistematis dan berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak—dari pemerintah, pendidikan tinggi, hingga aparat keamanan dan kesehatan.


“Ini bukan akhir, tapi awal dari perubahan,” tutup Era Fazhira.


Jika konsisten dijalankan, forum seperti ini bisa menjadi cikal bakal lahirnya generasi muda NTB yang sadar diri, sadar zaman, dan mampu menjadi agen perubahan—bukan hanya di lingkungan sendiri, tapi juga di level nasional. (*)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Remaja NTB Diarahkan Jadi Role Model Lewat Genre Summit Hamzanwadi 2025

Terkini

Space disewakan